KEHIDUPAN
By Bmundia
Detik demi detik waktu berlalu
Tak terasa sedikit waktu
Makin lama makin rindu
Suara yang indah itu
Takan pernah tahu
Hidup itu mudah beralau
Kemana kita mencari waktu
Hanya untuk bertobat padamu
Bersimpuh jauh di bawahmu
Memohon dipanjangkan jiwa untukku
Meski itu sebatas waktu
Tapi berusaha mencapai semua itu
Memang kurang waktu itu
Terlalu besar waktu yang dibuang semakin berlalu
Memang itu semua bahasaku
Karena itu aku minta maaf padamu
Rabu, 27 September 2017
Selasa, 26 September 2017
PUISI
HUJAN
By Bmundia
Gemericik air yang turun dari langit
Licin lantai terkena air dari langit
Air keruh melaju sampai meluap dari got
Riak hujan yang begitu mengernyit
Berlalu terus melaju dari hulu ke hilir
Semua orang hanya memandang sambil menyisir
Tak terlihat rumah satu persatu yang tergapar
Orang-orang menangis melihat dahsyatnya sang air
Tak pernah pedulli apa yang diucap
Air tetap melaju melibas semua yang tertancap
Memang bukan jalan yang terbaik untuk menatap
Karna memang ini sudah suratan jadi harus siap
Kurang memang selalu kurang yang didapat
Itu semua karena kita kurang kuat
Hanya lantunan doa yang terucap
Semua itu kita terima dengan penuh harap
By Bmundia
Gemericik air yang turun dari langit
Licin lantai terkena air dari langit
Air keruh melaju sampai meluap dari got
Riak hujan yang begitu mengernyit
Berlalu terus melaju dari hulu ke hilir
Semua orang hanya memandang sambil menyisir
Tak terlihat rumah satu persatu yang tergapar
Orang-orang menangis melihat dahsyatnya sang air
Tak pernah pedulli apa yang diucap
Air tetap melaju melibas semua yang tertancap
Memang bukan jalan yang terbaik untuk menatap
Karna memang ini sudah suratan jadi harus siap
Kurang memang selalu kurang yang didapat
Itu semua karena kita kurang kuat
Hanya lantunan doa yang terucap
Semua itu kita terima dengan penuh harap
Senin, 25 September 2017
PUISI
MENDUNG
By Bmundia
Gelap cuaca yang menyergap
Tak muncul sinar yang menyerap
Gelisah hingga gagap
Tak perlu cari hari yang penuh harap
Menerpa jiwa yang pengap
Bersihkan ruangan dengan sigap
Selalu ada kegiatan mengharuskan selalu siap
Kurang sedikit tak menjadikan penuh derap
Memang bukan kau yang ku harap
Hanya dirimi yang takan pernah berucap
Kata manis yang kau ucapakan tak membuat putus harap
Itu yang kau janjikan untuk menjawab penuh gelagap
Bila nanti kau berjaan tegap
Takan pernah ada hal yang terperangkap
Hanya kau yang membuatku berharap
Hanya kau yang selalu ingin ku dekap
By Bmundia
Gelap cuaca yang menyergap
Tak muncul sinar yang menyerap
Gelisah hingga gagap
Tak perlu cari hari yang penuh harap
Menerpa jiwa yang pengap
Bersihkan ruangan dengan sigap
Selalu ada kegiatan mengharuskan selalu siap
Kurang sedikit tak menjadikan penuh derap
Memang bukan kau yang ku harap
Hanya dirimi yang takan pernah berucap
Kata manis yang kau ucapakan tak membuat putus harap
Itu yang kau janjikan untuk menjawab penuh gelagap
Bila nanti kau berjaan tegap
Takan pernah ada hal yang terperangkap
Hanya kau yang membuatku berharap
Hanya kau yang selalu ingin ku dekap
PUISI
DINGIN
By Bmundia
Hawa yang menerpa menusuk dalam jiwa
Memelintir rongga-rongga dalam dada
Menggesek setiap tilang dalam rongga
Menusuk-nusuk bagai pedang belanda
Semilir angin yang berhembus ke utara
Cuaca yang begitu bergelora
Menciptakan beberapa rasa
Sedih senang maupun bahagia
Bulu kuduk berdiri dimana-mana
Membuat semua yang melihat tertawa
Kemana harus mencari Belawa
Kesana tempat kita berada
Setiap detak jantung berdetak berirama
Membawa semua hal yang nyata
Tak lama rasa yang pernah ada
Kembali padanya tanpa banyak kata
By Bmundia
Hawa yang menerpa menusuk dalam jiwa
Memelintir rongga-rongga dalam dada
Menggesek setiap tilang dalam rongga
Menusuk-nusuk bagai pedang belanda
Semilir angin yang berhembus ke utara
Cuaca yang begitu bergelora
Menciptakan beberapa rasa
Sedih senang maupun bahagia
Bulu kuduk berdiri dimana-mana
Membuat semua yang melihat tertawa
Kemana harus mencari Belawa
Kesana tempat kita berada
Setiap detak jantung berdetak berirama
Membawa semua hal yang nyata
Tak lama rasa yang pernah ada
Kembali padanya tanpa banyak kata
Sabtu, 23 September 2017
puisi
JALAN YANG MENUKIK
by Bmundia
kehidupan mulai berjalan
tanpa kelemahan dan kejanggalan
kehidupan penuh hambatan
tanpa melemahkan kesenjangan
tak perlu ada kemaksyuran
untuk menjalani sebuah kehidupan
tak selalu berjalan melintasi pandangan
untuk mendapatkan kemenangan
berbelok bukan sebuah kenangan
berjalan lurus menatap kemajuan
bermain kata dalam kemampuan
kurang sedikit bukan hambatan
memang kita takan pernah tahu jalan
memang bukan kenangan indah yang terbayangkan
tapi semua itu akan jadi pelajaran
semua akan menjadi sebuah perjuangan
by Bmundia
kehidupan mulai berjalan
tanpa kelemahan dan kejanggalan
kehidupan penuh hambatan
tanpa melemahkan kesenjangan
tak perlu ada kemaksyuran
untuk menjalani sebuah kehidupan
tak selalu berjalan melintasi pandangan
untuk mendapatkan kemenangan
berbelok bukan sebuah kenangan
berjalan lurus menatap kemajuan
bermain kata dalam kemampuan
kurang sedikit bukan hambatan
memang kita takan pernah tahu jalan
memang bukan kenangan indah yang terbayangkan
tapi semua itu akan jadi pelajaran
semua akan menjadi sebuah perjuangan
Langganan:
Postingan (Atom)